Sunday, 16 February 2014

Cerpen - Kegalauan Boris


Kegalauan Boris


Kukuruyuk…! Nampak jeritan ayam yang lantang, menandakan pagi telah tiba Boris pun langsung bergegas bangun dari tidurnya, lalu Boris pun meniggalkan tempat tidurnya dengan meninggalkan warisan dari celananya, dan keluar dari kamarnya tiga langkah kaki berjalan tiba-tiba “Pleseeet bugg” Boris terpleset, rupa-rupanya kakaknya sedang mengepel lantai sambil menutupi telinga dengan suara musiknya, kakaknya pun tidak mendengarnya lalu Boris melemparkan sebuah keset di dekatnya ke kakaknya itu, lalu secara refleks pun kakaknya itu memukul Boris dengan pelnya tersebut
“heyhey… apa-apaan nih !” kata Boris
“Maaf Boris nggak sengaja ku pikir kau Kucing galau” ujar kakaknya dengan nyeleneh (sambil membuka kupingnya)
“trus ngapain kau laki-laki ngepel, kemayu banget sih dasar alay” ujar Boris
“daripada kau baru bangun, lagian ini sudah pukul 07:00, pasti kau ninggalkan warisan lagi kan?” jawab kakaknya
“waduh gila, hari ini aku ada praktek biologi tanaman di kampus, iya buat wangi-wangi di kamar soalnya nggak ada parfum” kata Boris, sambil bangun dari lantai
“heh.. kau mau kemana, kau belum salat kan” teriak kakaknya
“mau mandi terus berangkat, aku sudah pernah salat kok” jawab Boris
“Sok-sokan mahasiswa, S1 saja kau 8 tahun belum lulus” kata kakaknya.
Seusai mandi Boris bergegas berpakaian, bersepatu terus memasukkan bukunya tanpa melihat buku tersebut, Boris langsung mengeluarkan motornya, dan bergegas berangkat, sesampai di kampus Boris memarkirkan motornya, setelah itu Boris masuk ke kelas rupanya praktek telah dimulai, serta teman-teman kelompoknya telah menunggu
“ayo mana hasil yang kau bawa” ujar Soni, temannya
“sebentar… waduh mati, masih ketinggalan di rumah ku, ini ku malah bawa buku Diary Nenekku” ujar Boris
“gila kau sebentar lagi ni kita” ujar Soni dan teman-temannya
“kelompok tiga ayo giliran kalian!!!” perintah dosen, dan empat anak ini maju ke depan
“Assalamualaikm… hasil kami ketinggalan di rumah Walaikumsalam…” serentak berempat, nampak sekelas tertawa
“keluar kalian!” perintah dosen, dan keempat anak ini pun keluar.
Sesampai di luar ketiga teman Boris memarahinya, lalu sebagai ganti atas kekesalannya, mereka bertiga minta untuk ditraktirkan makan di warungnya Mbok Citra (kantin kampus) seusai makan Boris kebingungan mencari uangnya, dan ternyata Boris tidak membawa uang, akhirnya Boris meninggalkan baju dan tasnya sebagai jaminannya, untungnya Boris masih memakai kaos jadi ia masih punya harga diri.
Seusai itu Boris pergi keluar kampus untuk menghilangkan rasa galaunya, pada waktu mau menyebrang, cittt… (suara rem motor brhenti) “heh kau kalau jalan yang bener” saut pengendara dengan lantang
“heh kau kalau nabrak yang bener, nabrak aja nggak kena-kena” jawab Boris dengan membantah, hingga akhirnya Boris dikejar hingga sampai bersembunyi di taman, setelah itu pengendara tak mengejar-kejar Boris lagi
Sambil berjalan rupanya Boris melihat tetangganya yakni Mbak Yeyen sedang bersama lelaki di taman tersebut, lalu Boris bersembunyi di belakang pohon “neng ayah kamu polisi ya?” Tanya lelaki itu “iya kok tau” jawab Mbak Yeyen, lalu tiba-tiba dari belakang pohon Boris melompat “bohong… Tega sekali kau tak menganggap ayah kau, jelas-jelas ayah kau sedang jualan balon di perempatan” bentak Boris “plakk.. plak” (bunyi tamparan dua kali) “apaan kau gangu-gangu” ujar lelakinya “heh kau itu ku belain, kau ini dibohongi” jawab Boris “pergi kau!” bentak mereka berdua akhirnya Boris pergi.
Cerpen Karangan: Isa Mubarok
Blog: www.titipantuhan2.blogspot.com
Nama: Isa Mubarok
Alamat: Temanggung, Jawa Tengah
Fb: Isa MubaRock E
Twitter: @154mobarok

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger