Thursday, 13 February 2014

Cerpen Kisah Nyata - Sahabat Dunia Maya


Sahabat Dunia Maya


Hoamm. Aku menguap pagi-pagi, tandanya aku baru saja bangun dari tidur lelapku. Kulihat jam dinding menunjukkan pukul 05.15 WIB. Aku bergegas turun dari tempat tidur dan keluar menuju kamar mandi. Aku mengambil air wudhu dan segera menunaikan sholat subuh.
Gita, itulah namaku. Aku memiliki nama lengkap Rigita Cahyani. Saat ini aku duduk di kelas IX di sekolah yang cukup terkenal di kotaku.
Hari ini adalah hari Minggu terakhir di bulan Januari. Sebenarnya hari Minggu itu tidak menyenangkan karena tidak ada kegiatan kecuali membantu orangtua. Hari ini aku sedang malas untuk melakukan kegiatan dan hari ini aku hanya menghabiskan waktu di rumah. Aku berjalan menuju ruang tengah dimana terdapat televisi yang berada di lemari buvet. Aku mengambil remote TV, aku pencet-pencet tombol remote menggonta-ganti channel TV mencari acara yang menarik hari ini.
“Huuhhh… tidak ada acara yang menarik hari ini, sial”, kataku ketus sambil membanting remote TV ke sofa.
Aku berjalan menuju ruang kamarku. Aku membanting tubuhku ke spring bed, memandangi langit-langit kamarku.
“Malas banget aku hari ini. Pengen jalan-jalan tetapi tidak ada teman”, ketusku.
Aku mengambil handphone ku dan membuka layanan internet, tepatnya facebook. Aku jadi pengguna facebook sejak kelas VII dan sekarang aku kelas VIII. Kubuka akun facebook-ku dan saat itu aku ber-facebook ria sampai sore hari.
Aku pun menutup akun facebook-ku dan bergegas mandi. Menjelang petang aku coba menyalakan TV. Saat itu aku melihat acara yang sangat menarik, yaitu sinetron Cinta 7 Susun. Aku melihatnya dengan senang. Bagaimana tidak, pemain utamanya adalah salah satu girlband Indonesia yang fenomenal, 7 ICONS.
Yap, siapa yang tidak kenal dengan 7 ICONS? Girlband Indonesia pertama yan melejit lewat single Play boy nya. Sebenarnya aku suka 7 ICONS dari dulu tetapi aku kurang peduli. Akhirnya aku coba cari info tentang 7 ICONS di google. Info yang mengejutkan adalah ternyata mereka sudah pernah tampil di Seoul, Korea Selatan. WOW!
“Ckckck.. Hebat banget ternyata mereka sudah hampir Go Internasional. Salut banget sama mereka”, decakku kagum
Mulai hari itu aku jadi fans 7 ICONS atau yang sering disebut dengan Iconia. Di facebook aku coba cari teman Iconia, dan kutemukan namanya Esa yang sekarang kupanggil dengan sebutan Teh Esa. Aku mencoba berteman dengannya.
“Hai, boleh kenalan?”, sapaku di pesan facebook.
Olala, tak kusangka aku mendapat respon yang baik darinya.
“Boleh aja kok”, balasnya ramah.
“Hmm.. namamu siapa?”, tanyaku.
“Aku Esa. Kamu?”, balasnya dan bertanya balik.
“Aku Gita. Kamu Iconia?” tanyaku.
“Ya, kamu lihat kan nama FB-ku.”
“Ya, boleh gak aku tanya-tanya tentang 7 ICONS?”.
“Boleh aja. Dengan senang hati”.
Tidak terasa hari sudah malam, Berarti aku sudah mengobrol dengannya sekitar 2 jam. Baru saja aku mau mengeluarkan akun facebook-ku, tiba-tiba ada 1 pesan masuk. Aku pun membuka dan membacanya.
“Eh sudah dulu ya, aku sudah ngantuk. Kita lanjutin lewat SMS saja, ini nomer HP-ku 08xxxxxxxxxx dan jangan lupa nickname ya. Bye!” ujarnya mengakhiri percakapan.
What? Baru saja kenalan 2 jam yang lalu tetapi dia sudah mempercayaiku memberikan nomor HP-nya? Unbelieveble!
Dengan rasa tidak percaya akhirnya aku pun men-save nomor HP-nya. Heran, kenalan baru sebentar di facebook dan belum pernah bertemu sebelumnya. Tetapi ini kesempatanku untuk bisa kenal lebih dekat dengan teman baruku, Iconia.
Larut malam, aku tiduran di kamar. Ingin rasanya mengobrol lagi dengannya di facebook, tetapi…
“Gita, cepat tidur. Ini sudah malam. Ibu akan kembali dalam 5 menit dan kau harus sudah tertidur pulas. Mengerti?”, kata ibu mengancam.
Aku pun segera tidur karena tak berani melawan ibu.
Esok pagi aku terlambat bangun. Langsung saja aku bangun dan berlari menuju kamar mandi dan mengambil air wudhu. Aku menunaikan sholat dengan tergesa-gesa karena matahari sudah hamper muncul di ufuk timur.
Selesai sholat aku mengambil HP-ku. Aku mencoba mengirim SMS untuk Esa dan ternyata nomor HP-nya masih aktif.
“Pagi… By Gita” sapaku mengawali percakapan lewat SMS.
“Pagi juga sayangku” balasnya lembut.
“Lagi ngapain? Udah bangun?” tanyaku.
“Lagi duduk menikmati udara pagi” balasnya.
“Kamu lahir tahun berapa?” tanyaku lagi.
“Tahun 1996” balasnya lagi.
“Kalau begitu aku panggil kamu teteh ya.” pintaku.
“Lho kenapa? Panggil Esa juga boleh kok”.
“Tidak enak. Umur aku lebih muda dari teteh”.
“Emang kamu kelahiran tahun berapa?”.
“Tahun 1999”.
“Oh ya sudahlah terserah kamu saja”.
“Thanks ya teteh geulis”.
“Kamu bisa saja”.
“…”
“…”
“…”
“Git, buka facebook yuk” ajaknya padaku.
“Boleh, ayo” jawabku.
Seperti biasa, sore menjelang petang aku menonton televisi dan menanti acara favoritku. Cinta 7 Susun, itulah acara sinetron favoritku. Aku menyukai acara itu karena pemainnya 7 ICONS. Disaat yang sama aku membuka facebook untuk mengobrol dengan para Iconia. Dari sinilah aku menjalin persahabatan dengan beberapa teman Iconia, di antaranya Teh Esa, Fitri, Aynie, dan Kak Tatu.
Awal pertemananku dengan Fitri yang sekarang kupanggil dengan sebutan Kabeb tidak jauh beda dengan Teh Esa. Tetapi aku dan Fitri tidak banyak basa-basi.
“Teman-teman, aku boleh minta nomor HP kalian tidak?” tanyaku di sebuah grup di facebook.
“Boleh kok. Ini nomor HP-ku 08xxxxxxxxxx” balas Fitri di kolom komentar.
Pertemanan aku dengan Aynie dan Kak Tatu juga tidak jauh beda. Semua berawal dari sinetron Cinta 7 Susun yang membuat aku dan Iconia saling bertukar pikiran.
“Hey teman-teman, kita ketemu yuk. Pengen liat wajah-wajah kalian” Umbar Kak Tatu di facebook.
“Boleh, tapi kapan and dimana?” tanya Teh Esa.
“Di Jaksel bagaimana? Setelah lebaran” jawab Kak Tatu.
“Wah, aku mau banget” ucapku dengan semangat.
“Aku mau banget ikut, tetapi tidak mungkin” keluh Aynie.
“Kenapa?” tanya Kak Tatu.
“Iya kak. Aku sama seperti Aynie, tidak mungkin bisa ikut” keluh Fitri juga.
“Ish, ya sudah. Kenapa tidak bias Ay, Fit?” tanya Kak Tatu yang terlihat geram.
“Aku tidak mungkin dapat izin dari orangtua karena jaraknya jauh” ucap Aynie.
“Sayang sekali. Kamu asal kota mana?” tanya Teh Esa menyayangkan.
“Aku dari Padangsidimpuan, sedangkan Aynie dari Medan. Iya kan Ay?” jawab Fitri seraya meminta persetujuan dari Aynie.
“Iya benar banget Fit” kata Aynie membenarkan ucapan Fitri.
“Jauh banget. Tetapi sepertinya aku juga tidak boleh” keluhku kemudian.
“Emang kenapa, Git?” tanya Teh Esa.
“Aku masih kecil, belum mempunyai KTP. Tidak mungkin dapat izin dari orangtua” jawab dengan lesu.
“Ya sudah, ini kan baru planning. Nanti kita lihat kedepannya bagaimana. Tenang saja, keep smile all” ucap Kak Tatu menghibur.
Dari situlah aku berpikir ‘apakah aku bisa dapat izin untuk ke Jakarta?’. Aku bingung, sudah pasti orangtuaku tidak memperbolehkan karena aku tidak diperkenankan pergi ke luar kota sendirian.
“Ah, andai saja aku bisa menghilang untuk pergi kemana pun yang aku mau” ucapku berandai-andai.
“DRRTT…DRRTT…”
HP-ku bergetar. Aku menggeliat di atas kasur. Kuambil HP-ku dan ternyata ada SMS masuk. Aku membuka isi SMS itu.
“Pagi” sapa orang di ujung sana.
“Ini nomor siapa ya, baru masuk di HP-ku” tanyaku pada diri sendiri.
“DRRTT…DRRTT…”
“Pagi” sapanya lagi.
“Ya Allah, siapa yang pagi-pagi seperti ini sudah SMS aku? Tidak memberi nickname lagi” ucapku kesal dan ketus.
“Pagi juga. Ini siapa pagi-pagi sudah SMS kemari tetapi tidak member nickname?” balasku kesal.
“Maaf, Git. Aku Aynie. Ingat kan?” jawabnya yang ternyata Aynie.
“Oh, eh Aynie. Maaf ya aku sudah berperasangka buruk padamu” ucapku dengan lega.
“Sepertinya kamu baru saja bangun tidur. Aku SMS kamu sekitar 30 menit yang lalu dan baru mendapat balasan sekarang” ucap Aynie.
“Iya. Semalam aku tidur terlalu larut” balasku mengiyakan.
“Kalau kamu mau melanjutkan tidur silahkan saja. Have a nice day” ucapnya.
Hmm.. Aynie baik juga dan enak buat jadi teman mengobrol, batinku. Aku pun meletakkan HP-ku dan keluar dari kamar tidur. Hari ini aku memilih untuk mandi agak siang karena air pagi ini sangat dingin. Maklum sekarang sedang musim penghujan.
Aku kembali ke kamarku. Kuambil HP-ku dan ada 3 SMS masuk. Aku membacanya satu persatu dan semuanya isinya adalah sapaan selamat pagi padaku. SMS itu datang dari Teh Esa, Fitri dan Kak Tatu. Aku heran, hanya sebatas teman facebook saja mereka ramah padaku dan belum pernah bertemu sekalipun. Tetapi aku bersyukur karena mereka mencoba baik terhadapku.
Hari demi hari, bulan demi bulan berganti, akhirnya sampailah pada akhir cerita sinetron Cinta 7 Susun. Semua Iconia, termasuk aku, sangat sedih karena 7 ICONS tidak bisa lagi menghibur Iconia setiap harinya. Namun kita sadar, mengingat 7 ICONS adalah girlband yang menonjolkan kemampuan singing and dancing, kita pun bisa menerimanya. Apalagi mereka mau processing album baru yang terhambat karena sinetron syuting striping.
“Sedih sinetron Cinta 7 Susun tamat”.
“Semoga sukses saja buat 7 ICONS”.
“Cepat main film baru ya”.
“We love you, film baru kalian akan kami tunggu”.
“…”
“…”
Itulah kata-kata yang dilontarkan para Iconia di facebook. Berakhirnya sinetron Cinta 7 Susun membawa dampak, termasuk padaku. Hubungan persahabatan antara aku, Teh Esa, Kabeb Fitri, Aynie dan Kak Tatu sedikit renggang. Entah mengapa, tetapi itu tidak lepas dari kesibukan masing-masing.
Aku mencoba untuk merapatkan kembali hubungan persahabtan itu, dan ada sedikit kemajuan. Kita telah kembali bisa mengobrol seperti biasa lewat facebook atau SMS.
Hari demi hari berlalu. Tidak terasa kami telah menjalin persahabatan selama 7 bulan, itu artinya sudah banyak obrolan yang dibahas. Selain ngobrol kita juga curhat. Entah mengapa, kok sepertinya lebih menyenangkan bersahabat dengan teman dunia maya disbanding dengan teman dunia nyata. Entahlah aku tahu.
Sampai sekarang aku masih berkomunikasi dengan mereka walaupun tidak sesering dulu, kesibukan menjadi alasan utama. Tetapi tak mengapa, aku bahagia dengan persahabatan ini, persahabatan antara Iconia. Walaupun kita sangat akrab di facebook atau SMS, tetapi satu impian kita belum dapat terwujud sampai saat ini, yaitu ingin bertemu satu sama lain dan ingin bertemu dengan idolaku, 7 ICONS. Entah kapan aku tahu karena jarak yang teramat jauh. Teteh Esa, Kabeb Fitri, Aynie, Kak Tatu… I MISS YOU LIKE MY FAMILY !!
I WANT MY DREAMS BE COME TRUE..
You will always be my friend
Always nempel di hati
Karena hanya kamu
Yang warnai hariku
Cause you are my friend
~ 7 ICONS _ My Friend ~
Cerpen Karangan: Rigita Cahyani
Facebook: Ghyt Githa Righyta Cahyanie
Twitter : @Rigita_Iconia

0 comments:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger